Jumat, 25 September 2009

"Naga" Ternyata Nenek Moyang T-rex

2 comments
Siapa menyangka kalau naga ternyata nenek moyang dinosaurus yang ganas, Tyrannosaurus rex alias T-rex. Tapi, jangan keburu berpikir naga yang dimaksud adalah hewan khas dalam dongeng China. Naga di sini adalah nama fosil dinosaurus yang digali di Lisowice, 200 kilometer arah selatan Warsawa, ibu kota Polandia. Fosil tersebut ditemukan tim paleontolog yang dipimpin Dr Tomasz Sulej dari Akademi Sains Polandia. Mereka memberi nama fosil tersebut Naga (the Dragon) karena memiliki gigi taring yang panjangnya 7 centimeter. Hewan yang panjang tubuhnya sekitar 5 meter itu berjalan dengan dua kaki. "Ini sungguh dinosaurus jenis baru yang belum pernah diketahui sebelumnya," ujar Sulej. Posturnya mirip T-rex, tapi hidup lebih dulu sekitar 200 juta tahun lalu. Para paleontolog bekerja keras untuk mengumpulkan dokumentasi selengkap-lengkapnya sebelum menentukan nama spesies untuknya. Sulej mengatakan timnya akan memamerkan fosil dinosaurus tersebut pada 7 Agustus. "Kami hampir dapat memastikan bahwa naga berburu hewan seperti pemakan tumbuh-tumbuhan dicynodon, yang mirip kuda nil namun lebih besar," ujar Sulej. Sebab, fosil dicynodon, seekor reptil yang diperkirakan sebagai kerabat dekat mamalia, tersebut ditemukan di lokasi penggalian yang sama.


2 comments

Posting Komentar

Fosil Tyrannosaurus Rex Dilelang

0 comments
Museum dan pihak-pihak yang selama ini mengagungkan sejarah alam mendapat pukulan sejalan dengan rencana lelang fosil Tyrannosaurus rex (T-rex) di Las Vegas Strip pada 3 Oktober mendatang. Menurut para ahli, fosil tersebut terdiri dari 170 tulang yang ditemukan sekitar 17 tahun lalu di South Dakota, yang merupakan perwujudan separuh kerangka dinosaurus yang panjang tubuhnya sekitar 13,3 meter dan bobotnya sekitar 7,5 ton. Dinosaurus itu diperkirakan hidup sekitar 66 juta tahun lalu. Rumah lelang Bonhams & Butterfields mengharapkan penawaran bisa mencapai sekitar 6 juta dollar AS (sekitar Rp 60 miliar). Lelang T-rex yang dinamai Samson ini akan dilangsungkan di Hotel Kasino Venetian di Las Vegas. Pada tahun 1997 kerangka serupa, juga dari T-rex, laku dengan harga 8,3 juta dollar AS dan sekarang fosil tersebut dipasang di Field Museum di Chicago. Nama T-rex tersebut adalah Sue, yang panjangnya 14 meter dan memiliki lebih dari 200 tulang. Ahli sejarah Tom Lindgren yang bekerja di Bonhams & Butterfields mengatakan, tulang Samson adalah yang paling komplet sepanjang sejarah penemuan fosil dinosaurus dan merupakan satu-satunya dari (hanya) 42 spesimen yang ditemukan dalam 100 tahun terakhir. Lebih dari 10 persen adalah belulang. ”Ini puncak bidang paleontologi,” ujar Lindgren. ”Mendapatkan T-rex ini dari lelang bukan taruhan. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup bagi mereka yang mendapatkan,” ujarnya. (ISW).

Posting Komentar

Ditemukan Sejenis T-rex Bertubuh Mini

0 comments
Sekitar 125 juta tahun lalu, sejenis Tyrannosaurus rex berbadan kecil pernah hidup di timur laut China. Walau ukurannya jauh lebih kecil dibanding T-rex , tak seorang pun ingin bertemu dengannya secara langsung.Menurut paleontolog Paul Sereno, predator ini beratnya bisa mencapai 70 kilogram. Bisa dibayangkan, mungilnya hewan ini dibanding T-rex yang berevolusi beberapa juta tahun kemudian, dan memiliki berat 100 kali lebih besar. "Namun, bentuknya serupa benar sehingga seperti cetak biru T-rex," papar Sereno yang merupakan pengajar di University of Chicago. "Ia seperti T-rex dalam skala kecil." Hewan yang keberadaannya dilaporkan pertama kali di ScienceExpress, edisi online jurnal Science, itu kemudian dinamai Raptorex kriegsteini. Menurut Sereno, Raptorex memiliki semua ciri T-rex, termasuk kepala yang besar, tangan kecil dan kaki kuat, hanya dalam ukuran lebih kecil. Raksasa T-rex mendominasi berbagai tempat di Bumi sekitar 90 juta tahun lalu hingga terjadinya kepunahan massal 65 juta tahun lalu. Sedangkan Raptorex yang hadir sebelumnya, tingginya hanya sekitar 2,7 meter bila berdiri tegak. Namun, deretan gigi tajam yang dimilikinya, menjadikannya pemangsa yang mengerikan. Adapun fosil Raptorex ditemukan pemburu fosil di utara China, lalu diselundupkan keluar negara itu dan dijual pada kolektor bernama Henry Kriegstein dari Higham, Massachussets. Kriegstein, yang namanya kemudian dipakai untuk menyebut hewan itu, menyumbangkannya untuk ilmu pengetahuan dan berencana mengembalikan ke China. Fosil tersebut tersimpan dalam sebuah batu. Cara hewan itu terawetkan menunjukkan bahwa ia mati di umur lima atau enam tahun, usia menjelang dewasa. Hewan-hewan ini diperkirakan menjadi dewasa pada usia delapan atau sepuluh, dan menjadi tua di usia 20.


Posting Komentar

Tokek yang Menggiurkan Seekor Rp 100 Juta

0 comments
Jual beli tokek ternyata merupakan bisnis yang cukup menggiurkan. Pasalnya, hewan sejenis reptil yang masuk ke golongan cecak besar ini, saat ini memiliki harga jual yang cukup tinggi. Inilah yang menjadi salah satu alasan Ade (40), sebut saja demikian, menggeluti bisnis tersebut. "Ini bisnis yang sangat menggiurkan. Saya sendiri awalnya tidak percaya (terhadap tingginya harga tokek). Namun, setelah saya merasakan (dapat menjual tokek) saya baru bisa percaya,". Ade mengaku telah satu tahun menekuni bisnis jual beli tokek tersebut. Keuntungan yang didapatkan dalam satu kali transaksi tergolong lumayan, 5 sampai 10 persen dari harga tokek. Meski begitu, ia mengaku tidak membeli semua tokek. Hanya tokek yang memiliki berat di atas 3,5 ons yang dibelinya. "Karena buat diekspor itu yang beratnya 3,5 ons ke atas. Selain itu, harga tokek di bawah 3,5 ons tidak terlalu tinggi dibanding tokek yang beratnya 3,5 ons lebih," ujar warga Kapuk, Jakarta Utara, itu. Lebih lanjut Ade menjelaskan, harga tokek dengan berat 3,5 ons di tingkat pengekspor (tingkat atas) mencapai Rp 300 hingga Rp 400 juta, sedangkan harga tokek 3,5 ons di tingkat bawah (peternak) hanya sekitar Rp 100 juta. Hal ini karena tidak mudah membawa tokek, risikonya tinggi. "Misal kita beli di Kalimantan, kita memiliki risiko tokek mati di perjalanan atau beratnya berkurang. Karenanya harga di bawah dengan di atas beda," katanya. Sementara untuk tokek yang memiliki berat 4 ons, menurut Ade, harganya dapat mencapai lebih dari Rp 500 juta. Di Indonesia sendiri, menurut Ade, terdapat tiga orang eksportir besar tokek, satu di antaranya merupakan bosnya. Namun, Ade enggan menyebutkan identitas para pengekspor tokek tersebut. "Kalau yang ada di internet itu mah bukan bos-nya. Itu mah broker semua," ujarnya.


Posting Komentar

Microsoft Buka Kafe Windows

2 comments
Ulah Microsoft memang unik. Menjelang peluncuran Windows 7 tanggal 22 Oktober mendatang, Microsoft mengumumkan akan membuka sebuah kafe di Paris, Perancis untuk membantu peluncuran sistem operasi barunya itu. Kafe Windows yang berlokasi di 47 Boulevard Sebastopol, Paris itu akan dibuka pada 22 Oktober, tepat pada hari peluncuran Windows 7. Seperti laiknya sebuah kafe, kafe Windows ini akan berjualan kopi dan makanan ringan. Tentu saja kafe itu juga menawarkan koneksi Wi-Fi gratis. Namun karena bukan toko hardware, kafe ini tidak akan menjual berbagai perangkat Microsoft (PC, Xbox, mobile device). Perangkat-perangkat itu tersedia, tetapi untuk dimainkan oleh pengunjung, bukan untuk untuk dijuall. Di jendela kafe itu tertulis “Windows CafĂ© akan membuka pintunya pada tanggal 22 Oktober. Sementara ini jangan sungkan untuk melihat-lihat Web.”


2 comments

Posting Komentar

Kucing itu tidak mati di tembak 13 kali

2 comments
Seekor kucing Australia bernama Smokey berhasil diselamatkan setelah mengalami perlakukan kejam, ditembak sebanyak 13 kali dengan peluru senapan angin. Smokey yang luka parah dengan 13 peluru yang bersarang di kepalanya masih mampu menemukan jalan pulang. Pihak kepolisian mengatakan, pembantaian hewan tersebut sebagai tindakan brutal yang tidak mengenal belas kasihan terhadap hewan. Hanya keajaiban yang akhirnya membawa kucing berusia sembilan tahun ini berhasil sampai di depan pintu rumah pemiliknya setelah dinyatakan hilang tiga hari yang lalu. Dalam keadaan bersimbah darah, Smokey dibawa pemiliknya yang tinggal di Maryborough, Victoria tengah, ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Dari hasil pemeriksaan medis dilaporkan, ada 13 peluru senapan angin bersemayam di muka dan kepalanya, dan sudah berhasil diambil. "Peristiwa tersebut nyaris tak masuk akal. Smokey dengan penuh luka masih berhasil pulang setelah mengalami cobaan pembunuhan berat," kata Sersan Craig Pearse.


2 comments

Posting Komentar

Di Iran patung dilarang memperlihatkan lekuk tubuh

0 comments
Pemandangan akan betapa bagusnya sepotong pakaian yang dikenakan pada maneken atau patung peraga di toko pakaian sering kali membuat orang kepincut. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi di Iran karena polisi melarang adanya patung peraga yang memperlihatkan lekukan tubuh di jendela toko. Pihak berwenang Iran, sebagaimana diberitakan Dailymail, Kamis (24/9), telah mengingatkan para penjaga toko, Rabu, bahwa semua patung peraga harus tertutup rapat, setiap lekukan yang mungkin terlihat harus disembunyikan, bahkan bagian kepala pun harus menggunakan penutup kepala. Mereka juga melarang penjualan pakaian dalam perempuan oleh laki-laki. "Dasi dan dasi kupu-kupu di balik jendela toko dan penjualan pakaian dalam perempuan oleh laki-laki dilarang," demikian pernyataan yang dikeluarkan pihak kepolisian. "Penggunaan maneken yang tidak biasa yang memamerkan lekukan tubuh dan kepala tanpa hijabs (jilbab atau kerudung) dilarang di toko-toko," begitu isi edaran polisi moral Iran berkaitan dengan tata cara berpakaian yang pantas sebagaimana dilansir Kantor Berita IRNA. Sejak Presiden Mahmoud Ahmadinejad berkuasa tahun 2005, polisi Iran telah mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah butik dan perusahaan kecil yang melanggar atau gagal memenuhi aturan tersebut. Iran secara luas telah mengampanyekan perlawanan terhadap pengaruh budaya barat. Dulu, tindakan tegas dilakukan pada awal musim panas dan mereda setelah itu. Namun, tahun lalu polisi melakukan penertiban hingga musim dingin. Penertiban mencakup pemakaian celana panjang ketat oleh perempuan, bahkan termasuk gaya rambut spiky laki-laki yang dinilai kebarat-baratan. Mereka yang melanggar aturan berpakaian itu biasanya diperingatkan, kadang-kadang seusai sebuah kunjungan singkat ke kantor polisi. Namun, mereka bisa ditahan lebih lama, dibawa ke pengadilan, dan diwajibkan mengikuti "kelas pembelajaran" setelah terjadi pelanggaran yang berulang. Aturan berpakaian itu sering kali dicemooh di kalangan kelas menengah di kota-kota. Namun, bagi masyarakat yang lebih miskin di pedesaan, berpakaian konservatif merupakan norma.


Posting Komentar

Korea selatan inginkan rudal jarak jauh

0 comments
Korea Selatan berusaha mendapatkan rudal jarak jauh untuk menghadapi ancaman Korea Utara. "Karena Korea Utara mengancam kami dengan berbagai rudalnya seperti Rondong dan Scud, kami juga ingin meningkatkan kemampuan rudal kami," kata Jenderal Lee Sang-Eui, yang telah dipilih sebagai panglima militer Korea Selatan, Kamis (24/9). "Kami akan mempelajari, untuk jangka panjang, cara-cara untuk meningkatkan kapabilitas rudal yang diperlukan bagi keamanan kami," lanjut Lee dalam pernyataan kepada komite keamanan nasional di parlemen. Berdasarkan perjanjian dengan Amerika Serikat, yang menempatkan 28.500 tentaranya di Korea Selatan, Seoul hanya boleh memiliki rudal berkemampuan maksimal untuk jangkauan 300 kilometer. Sudah ada seruan untuk mengakhiri perjanjian itu sejak Korea Utara meluncurkan roket jarak jauhnya April lalu, dan melakukan uji coba senjata nuklirnya yang kedua pada Mei. Namun Juli, Jenderal Walter Sharp, komandan pasukan AS di Korea Selatan mengatakan, dia melihat belum perlu Korea Selatan mengembangkan rudal-rudal jarak jauh.
Korea Utara memiliki sekitar 600 rudal Scud yang berkemampuan tembak dengan target Korea Selatan, dan mungkin juga bisa mencapai wilayah Jepang. Korea Utara juga punya 200 rudal Rodong-1 yang bisa mencapai Tokyo, Jepang. Kedua Korea secara teknis masih dalam keadaan perang sejak perang saudara tahun 1950 - 1953, karena perang tersebut berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian perdamaian.


Posting Komentar

Kamis, 24 September 2009

Planet Mirip Bumi Ditemukan di Luar Tata Surya

2 comments
Beberapa ahli astronomi telah menemukan planet berbatu di luar sistem tata surya kita, dengan kepadatan yang terbukti sama dengan Bumi, demikian laporan studi oleh satu tim Eropa.
Planet itu, yang dikenal sebagai COROT-7b, ditemukan pada Februari tahun ini oleh teleskop antariksa Eropa, COROT, yang telah melacak bintang tersebut yang diputarinya. Planet itu berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi di dalam gugus bintang Monoceros, Unicorn. Meskipun para ilmuwan telah mencari kehidupan di langit dalam waktu cukup lama, ada dugaan bahwa satu planet memerlukan permukaan padat untuk menunjang kehidupan. Dari lebih 300 exoplanet yang dikenal, itu adalah planet pertama yang ditemukan yang tidak besar dan mengandung gas.
Temuan mengenai planet berbatu dengan kepadatan seperti Bumi membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menemukan planet lain yang serupa dengan planet kita. Meskipun planet itu sangat panas dan kekurangan air berarti tampaknya planet tersebut tak bisa menampung kehidupan, para ilmuwan mengatakan, hal itu tetap menjadi satu langkah penting karena itu memperlihatkan planet berbatu benar-benar ada.
Temuan tersebut akan diterbitkan di dalam jurnal Astronomy and Astrophysics, terbitan 22 Oktober.


2 comments

Posting Komentar

Kupu-kupu Elok Tertangkap Hubble

0 comments
Setelah mengalami perbaikan, teleskop ruang angkasa Hubble kembali menampilkan foto-foto menakjubkan, salah satunya kupu-kupu angkasa dengan cahaya-cahaya elok. Dengan pemasangan dua kamera baru dan beberapa perbaikan, Hubble mendapatkan foto galaksi-galaksi dan nebula—kabut gas dan debu bintang—lebih tajam dibanding gambar yang pernah diambil sebelumnya. Hubble juga berhasil menangkap cahaya-cahaya baru yang belum pernah dilihat. Salah satu yang kemudian menjadi perbincangan adalah nebula yang menjadi tempat lahirnya bintang-bintang baru. Nebula berbentuk kupu-kupu ini memancarkan gas dan debu panas yang mengembang menyerupai sayap. Foto-foto lain yang tak kalah indah adalah drama kosmis tentang kelahiran dan kematian bintang-bintang. Salah satunya memperlihatkan Carina Nebula, tempat kelahiran bintang berjarak 7.500 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa ditempuh cahaya selama setahun atau sekitar 9,6 triliun kilometer. Dalam foto tampak awan kemerahan yang dibombardir radiasi. Saat Hubble menggunakan spektrum cahaya berbeda, awan-awan itu menghilang dan tampaklah bintang-bintang muda berumur sekitar 100.000 tahun.
Foto yang berbeda memperlihatkan ribuan kelompok bintang yang tersebar dalam cahaya putih di antara titik-titik biru yang merupakan bintang panas dan titik-titik merah bintang yang lebih dingin.Foto-foto Hubble ini diambil dalam galaksi Bima Sakti, kecuali lima galaksi spiral yang difoto dalam satu frame.Dengan kemampuan barunya, Hubble akan mengarahkan kamera ke ujung terjauh jagat raya dan mengambil foto angkasa beberapa saat setelah Big Bang atau ledakan besar yang diyakini sebagai awal terbentuknya semesta.


Posting Komentar

Bumi Menangis di Lapisan Es Norwegia

2 comments
Sekilas gletser itu seperti gletser lain di kutub utara yang beku. Namun dalam pengamatan lebih dekat, sebuah wajah pedih terlukis pada dinding es yang meleleh, yang tampak tengah menangis dan mengalirkan sungai air mata. Citra "Ibu Bumi' yang sedang sedih terlihat oleh penduduk setempat selama proses pencairan, dengan es yang meleleh dan salju jatuh ke laut di bawahnya. Gambar menarik pada lapisan es Austfonna yang terletak di Nordaustlandet di Kepulauan Svalbard, Norwegia itu hampir pasti akan digunakan para aktivis lingkungan untuk melakukan protes terkait perubahan iklim. Kenaikan muka laut yang disebabkan es yang meleleh merupakan salah satu kekuatiran utama dari dampak pemanasan global. Para ahli telah mengingatkan bahwa negara-negara yang berada di dataran rendah akan berada di bawah permukaan air. Gambar Ibu Bumi yang menangis itu diambil seorang fotografer angkatan laut dan dosen lingkungan hidup Michael Nolan dalam sebuah pelayaran tahunan untuk mengamati gletser tersebut dan kehidupan liar di sekitarnya. Jon Ove Hagen, seorang ahli gletser yang juga anggota Jawatan Monitoring Gletser Dunia (World Glacier Monitoring Service/WGMS) dan profesor geosains di Universitas Oslo, Norwegia, telah memberikan konfirmasi bahwa lapisan es yang memberi citra Ibu Bumi yang 'menangis' itu terus menerus menyusut sebanyak 160 kaki setiap tahun selama beberapa dekade. Hagen telah mempelajari lapisan es Austfonna sejak tahun 1988. Austfonna merupakan kawasan lapisan es terbesar di Norwegia, tepatnya di Pulau Nordaustlandet di Kepulauan Svalbard. Menurut Hagen (59), Austfonna memiliki luas sekitar 3.000 mil persegi dan sejauh ini merupakan lapisan es terbesar di Svalbard dan salah satu yang terbesar di Arctic. Ia menjelaskan, penyusutan permukaan gletser di Austfonna dalam 12 tahun rata-rata mencapai 160 kaki per tahun. Geometri kawasan es itu, katanya, sedang berubah. Bagian depannya terus mundur, bagian bawahnya menjadi lebih tipis, dengan tingkat penipisan tiga kaki per tahun, sementara bagian dalamnya menebal sekitar 1,6 kaki per tahun. Lapisan itu, kata Hagen, berkurang sekitar 1,6 kubik mil es setiap tahun. Austfonna merupakan area lapisan es terbesar kedua di Eropa setelah Vatnajvkull di Islandia dan tergolong ketujuh tersebesar di dunia.


2 comments

Posting Komentar

Es Greenland Mencair Lebih Cepat

0 comments
Daratan es di Greenland merespons pemanasan global lebih cepat dari dugaan semula selama 10.000 tahun terakhir. Akibatnya, kenaikan temperatur pada abad ini bisa menyebabkan bongkah-bongkah es di sana mencair dengan laju yang mengkhawatirkan. "Sangat mungkin kenaikan beberapa derajat celsius di Greenland akan menyebabkan hilangnya bongkah es masif dan naiknya permukaan air laut yang lebih besar dari perkiraan," demikian disebutkan dalam penelitian yang dipublikasikan minggu lalu di jurnal Nature. Dataran es Greenland mengandung cukup air untuk menaikkan permukaan laut hingga tujuh meter. Bila es itu sampai mencair maka kota-kota dunia yang berada di pesisir akan tenggelam, dan ratusan juta orang terancam kehilangan tempat tinggal. Sebelumnya, para peneliti yakin bahwa dua daratan es di Bumi—Greenland dan Antartika—akan tetap membeku hingga abad mendatang meski terjadi pemanasan global. Namun, perkembangan terakhir membuat mereka ragu karena melihat betapa cepatnya gletser mencair mengalir menuju lautan.


Posting Komentar

Bangunan Sejoli Berusia 3.200 Tahun Zaman Perang Trojan Ditemukan

0 comments
Beberapa ahli arkeologi di kota tua Troya di Turki telah menemukan kerangka sepasang pria dan wanita yang diduga meninggal pada 1.200 SM, saat terjadinya perang legendaris yang diceritakan Homer, seorang filsuf yang menuliskan cerita perang Troya dalam kitab Iliad. Ernst Pernicka, profesor arkeometri di University of Tubingen, mengatakan, kedua kerangka itu ditemukan di dekat satu jalur pertahanan di dalam kota tersebut, yang dibangun pada pengujung Zaman Perunggu. Pernicka memimpin penggalian di bagian barat-laut Turki.
Temuan itu dapat menambah bukti bahwa daerah dataran rendah Troya (atau disebut Troy) berukuran lebih luas dibandingkan perkiraan sebelumnya sehingga mengubah pendapat para ilmuwan mengenai kota yang dilukiskan dalam kitab Iliad. "Jika kerangka tersebut betul berasal dari masa 1.200 SM, maka bertepatan dengan masa perang Trojan. Kedua orang ini dikuburkan di dekat perabuan. Kami sedang melakukan pemeriksaan radiokarbon, tapi temuan itu mengejutkan," kata Pernicka dalam wawancara telepon.
Troya kuno, yang terletak di sebelah barat laut Turki di mulut Dardanelles, tak jauh dari selatan Istanbul, digali pada 1870-an oleh Heinrich Schliemann, pengusaha Jerman dan ahli arkeologi. Ia memelopori penggalian dan menemukan kota yang berliku dan curam seperti yang digambarkan Homer. Pernicka mengatakan, barang tembikar yang ditemukan di dekat kedua mayat yang bagian bawah tubuh mereka hilang itu, dikonfirmasi berasal dari masa 1.200 SM. Namun ia menambahkan bahwa pasangan tersebut boleh jadi dikuburkan 400 tahun kemudian di pekuburan yang oleh para ahli arkeologi disebut Troy VI atau Troy VII, lapisan reruntuhan yang berbeda di Troy.
Puluhan ribu pengunjung setiap tahun mendatangi reruntuhan Troy, tempat replika sangat besar patung kuda dari kayu, berdiri bersama deretan reruntuhan penggalian.Perang Troy sendiri masih menjadi perdebatan apakah itu legenda atau kenyataan. Namun sebagian sejarawan yakin, apa yang dituliskan Homer dalam Iliad setidaknya didasari pada peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi.


Posting Komentar

Tak Ada Musim Panas 20.000 Tahun Lalu

0 comments
Beberapa ilmuwan Austria mendapati bahwa 13.000 tahun sampai 19.000 tahun lalu tak ada musim panas "yang sesungguhnya" di Bumi. Tatkala itu, temperatur rata-rata pada musim panas rendah dan sangat mudah bergolak. Kerstin Huber, ilmuwan di Institute for Limnology, Austrian Academy of Sciences, menyatakan dalam laporan akademis paling akhirnya bahwa, menurut analisis sisa ganggang dan tepung sari dari endapan di Danau Lange, Carinthia, Austria, tak ada musim panas di daerah tersebut saat itu, dan rangkaian fluktuasi mencapai hampir 8 derajat celsius. Menurut laporan tersebut, setelah berakhirnya zaman es sekitar 20.000 tahun lalu, temperatur di Bumi menjadi kian hangat. Sekitar 17.000 tahun lalu, Bumi mengalami gelombang dingin yang drastis yang berlangsung selama hampir 2.500 tahun. Sampai 14.500 tahun lalu, temperatur naik lagi.
Saat itu, di daerah Danau Lange, temperatur rata-rata air pada musim panas memiliki perubahan cepat. Pada masa suhu hangat, temperatur mencapai 18 derajat celsius, sementara pada masa dingin, temperatur hanya mencapai 10 derajat celsius. Temperatur atmosfer di wilayah tersebut juga memperlihatkan kondisi turun-naik yang sama.
Saat iklim berubah, kondisi itu akan secara langsung memengaruhi berbagai jenis tanaman yang tumbuh, seperti belukar. Sementara rumput dan ganggang dapat bertahan hidup pada kondisi temperatur rendah, sedangkan pepohonan dan tanaman lain hanya cocok buat cuaca yang lebih hangat. Hal itu sangat mirip dengan lingkaran pohon, endapan tersebut bercampur dengan serbuk sari ganggang dan tanaman terestrial telah bertumpuk dari hari ke hari di dasar danau, yang juga menyimpan keterangan mengenai iklim. Oleh karena itu, dengan menganalisis endapan ganggang dan serbuk sari dari bermacam zaman di dasar danau, akan dapat dipahami kondisi iklim saat itu dengan mengidentifikasi jenis tanaman di sana.
Beberapa ilmuwan Austria mengumpulkan inti endapan dari kedalaman 3,4 sampai 4,4 meter di dasar Danau Lange, yang sejalan dengan usia 19.000 sampai 13.000 tahun lalu. Dengan menganalisis jenis ganggang dan serbuk sari pada inti endapan, mereka menyimpulkan bahwa temperatur planet ini saat itu rendah dan mudah berubah.
Dengan laporan itu, Hubert menempati posisi pertama dalam kompetisi "ilmuwan menulis siaran pers 2009", yang diselenggarakan oleh perhimpunan "rekayasa dialog-genetika" melalui kerja sama dengan Austrian Press Agency (APA).


Posting Komentar

Ditemukan Air di Bulan

0 comments
Tiga misi terpisah yang sama-sama meneliti Bulan menemukan bukti meyakinkan bahwa ada air di sana. Air itu terdapat di kutub-kutub Bulan dan mungkin terbentuk oleh angin Matahari. Tiga laporan yang akan dipublikasikan di journal Science hari Jumat menyebutkan air itu bergerak secara aktif, kadang terbentuk lalu menghilang lagi seiring dngan percampuran dengan debu di permukaan Bulan. Salah satu laporan diambil dari misi Chandrayaan-1 -misi pertama India ke Bulan. Data yang diteliti Carle Pieters dari Brown University di Rhode Island menunjukkan bukti spectrographic keberadaan air. Air itu semakin banyak ditemukan di daerah yang makin dekat pada kutub Bulan. "Saat kami menyebutkan 'ada air di Bulan', kami tidakmerujuk pada danau, lautan atau genangan. Air di Bulan yang kami maksud adalah molekul air dan hydroxyl (hidrogen dan oksigen) yang berinteraksi dengan molekul batuan dan debu di lapisan paling atas permukaan Bulan," ujar Pieters.
Sementara Jessica Sunshine dari University of Maryland menggunakan pemetaan infra merah dari wahana antariksa Deep Impact untuk membuktikan adanya air di Bulan. Peneliti lain, Roger Clark dari U.S. Geological Survey memanfaatkan spektrometer - yang menguraikan gelombang cahaya untuk menganalisa unsur dan senyawa benda - dari wahana Cassini dalam menemukan air tersebut.
Laporan mengenai keberadaan air di Bulan ini muncul tepat saat ketertarikan para peneliti terhadap air di Bulan memuncak. Badan Antariksa AS sudah sejak lama mencari air di Bulan untuk mendukung pangkalan yang akan didirikan di sana. Bulan depan wahana Lunar Crater Observation and Sensing Satellite atau LCROSS milik NASA akan mencari air dengan menabrakkan wahana ke permukaan Bulan.


Posting Komentar

Intel Kembangkan Kabel Optik

0 comments
Intel tidak hanya sibuk berkutat di chip. Penguasa chip ini sedang mengembangkan teknologi kabel optik kecepatan-tinggi yang dirancang untuk mengantarkan video HD, audio, dan lalu lintas data dalam satu kabel.
Diberi nama kode Light Peak, kabel serat optic ini diperkirakan akan hadir tahun depan. Light Peak disebutkan akan mampu saling menghubungkan perangkat-perangkat elektronik utama seperti laptop, displai HD, TV, kamera, pemutar video, iPod, docking station dan SSD (solid state drive) pada kecepatan mencapai 10Gbit/s. Demo teknologi ini pada Intel Developer Forum (IDF) di San Francisco dilakukan oleh Dadi Perlmutter (Executive Vice President, Intel Architecture Group). Ia berharap Light Peak dapat membantu mengakhiri kesemrawutan kabel yang dibawa-bawanya untuk menghubungkan laptop-nya dengan berbagai perangkat, mulai dari monitor eksternal, speaker, media player, perangkat storage dan lain-lain.
Menurut Perlmutter, Light Peak berpotensi mengantarkan kecepatan sampai 100Gbs pada decade mendatang. Light Peak juga mampu menjalankan beberapa protokol sekaligus di satu kabel, sehingga bisa menghubungkan perangkat seperti perifereal, workstation, monitor, disk drive, docking station, dan banyak lagi.
Detail tentang Light Peak belum sepenuhnya jelas, tetapi Intel menyebutkan sedang bekerja dengan pihak industri tentang standar I/O yang ada sekarang dan cara-cara mempercepat adopsinya.


Posting Komentar